Minggu, 02 Desember 2012

ORGANISASI SEPAKBOLA INDONESIA


  1.     Latar belakang

Kisruh  PSSI sebetulnya dimulai ketika NH mulai berkuasa di PSSI tahun 2003. Semenjak itu NH meletakkan orang-orangnya di pengprov seluruh Indonesia sehingga kekuasaannya langgeng hingga 2011.
Berikut ini issue yang terkait dengan NH semenjak terpilih menjadi ketum PSSI 2003.
  1. Menggunakan politik uang saat bersaing menjadi Ketua Umum PSSI pada November 2003 dengan Soemaryoto dan Jacob Nuwawea.
  2. Mengubah format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua wilayah dengan memberikan promosi gratis kepada 10 tim yakni Persegi Gianyar, Persiba Balikpapan, Persmin Minahasa, Persekabpas Pasuruan, Persema Malang, Persijap Jepara, Petrokimia Putra Gresik, PSPS Pekanbaru, Pelita Jaya, dan Deltras Sidoarjo.
  3. Terindikasi jual beli trofi sejak musim 2003 lantaran juara yang tampil punya kepentingan politik karena ketua atau manajer klub yang bersangkutan akan bertarung di Pilkada. Persik Kediri (2003), Persebaya Surabaya (2004), Persipura Jayapura (2006), Persik Kediri (2006), Sriwijaya FC Palembang (2007), Persipura Jayapura (2008/2009).
  4. Jebloknya prestasi timnas. Tiga kali gagal ke semifinal SEA Games yakni tahun 2003, 2007, dan 2009. Tahun 2005 lolos ke semifinal, tapi PSSI ketika itu dipimpin Pjs Agusman Effendi (karena Nurdindi penjara). Terakhir 2010 mengajak timnas pelesiran politik sehingga tak bisa konsentrasi dalam final piala AFF 2010.
  5. Membohongi  FIFA  dengan  menggelar  Munaslub  di  Makassar pada tahun 2008 untuk memperpanjang masa jabatannya.
  6. Memanipulasi Statuta FIFA
  7. Tak jelasnya laporan keuangan terutama dana Goal Project dari FIFA yang diberikan setiap tahunnya.
  8. Banyak terjadi suap dan makelar pertandingan. Bahkan, banyak yang melibatkan petinggi PSSI lainnya seperti Kaharudinsyah dan Togar Manahan Nero.
  9. Tak punya kekuatan untuk melobi pihak kepolisian sehingga sejumlah pertandingan sering tidak mendapatkan izin atau digelar tanpa penonton.
  10. Satu-satunya Ketua Umum PSSI dalam sejarah yang memimpin organisasi dari balik jeruji besi.
  11. Terlalu banyak intervensi terhadap keputusan-keputusan Komdis sebagai alat lobi untuk kepentingan pribadi dan menjaga posisinya sebagai Ketua Umum.
  12. Pernyataan tendensius bahwa Prestasi Timnas adalah keberhasilan Partai Golkar.
  13. Manuver kongres MBALI dan merubah komposisi kepemilikan saham PT. LI 99% untuk klub dan  1% untuk PSSI padahal sebelum kongres kepemilikan saham PT. LI adalah 99% milik PSSI, 1% milik klub.
  14. Hasil kongres MBALI merubah jumlah peserta Divisi Utama dari 36 klub menjadi 44 klub dengan ditengarai bertujuan untuk meniadakan degradasi bagi klub-klub peserta Divisi UTAMA PT. LI sebagai kompensasi agar tetap mendukung NH tetap menjabat sebagai Ketum PSSI.
  15. Hasil kongres MBALI buatan NH Cs. masih menginginkan penggunaan dana APBD untuk sepak bola hingga 2014.
  16. Belum pernah ada prestasi yang membanggakan yang diraih NH Cs terkait Timnas maupun Tim yang berkompetisi di ISL. Bahkan klub-klub di ISL selama kepemimpinan NH juga belum ada yang berhasil menembus Perempat Final AFC Champion. Rata-rata klub tersebut Gagal Lolos di babak penyisihan.
  17. Sengaja mensabotase menggagalkan Arema dan Persipura mengikuti Ajang AFC Champion dan AFC Cup dengan sengaja terlambat mendaftarkan ke Panitia AFC (tahun 2006)
  18. Merekayasa skenario mempertahankan Pelita Jaya agar tidak di degradasi. Rekayasa ini memakan korban Persebaya sehingga Persebaya memutuskan mengundurkan diri dari ISL. Kemudian NH membentuk Persebaya baru yang berkompetisi di Divisi Utama.
  19. Kasus Mafia Wasit tak pernah Tuntas.
           


   2.     Identifikasi masalah

     Dari latar belakang di atas permasalahan PSSI sangat begitu kompleks sehingga konflik permasalahan PSSI terus larut bertahun-tahun hingga sekarang terjadinya dualisme PSSI dan dualisme kompetisi ISL dan IPL






   3.     Landasan teori 
         PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia ) yang dibentuk 19 April 1930 di Yogyakarta. Sebagai organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran PSSI betapapun terkait dengan kegiatan politik menentang penjajahan. Jika meneliti dan menganalisa saat- saat sebelum, selama dan sesudah kelahirannya, sampai 5 tahun pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, jelas sekali bahwa PSSI lahir, karena dibidani politisi bangsa yang baik secara langsung maupun tidak, menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih – benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia.





   4.     Pembahasan
Dari tidak becusnya NH, akhirnya AP dkk membuat Liga Primer Indonesia 2011  yang tidak berafiliasi ke PSSI. Karena semua klub yang bertanding di Liga tersebut bukan anggota PSSI, dan merupakan klub yang mendaftarkan diri ke BOPI sebagai klub profesional, maka ijin penyelenggaraan liga tersebut diperoleh dari BOPI.  LPI digulirkan dengan semangat “Change The Game”.
Pada bulan Juli 2011 Sesuai kongres Luar Biasa Solo Djohar terpilih sebagai Ketum PSSI yang baru setelah PSSI sempat divacuumkan oleh Pemerintah melalui Menpora. Dan PSSI menunjuk PT. LPIS sebagai pengelola kompetisi resmi PSSI karena PT. LI tidak mampu / tidak bersedia diaudit oleh auditor independent.
Kemudian PSSI memutuskan Group MNC sebagai pemegang hak siar kompetisi resmi PSSI dengan nilai sponsor dijanjikan senilai 100 Milyar. Ditahun-tahun sebelumnya PSSI dikepengurusan NHCs PSSI hanya menerima 10Milyar dari AnTV.  Semenjak keputusan ini, PT. LI dipimpin Djoko Driyono (PT. LI yang sebenarnya masih milik PSSI berdasarkan kepemilikan saham) memutuskan membuat Liga Tandingan bernama ISL dengan disponsori oleh AnTV sebagai pemegang hak siar. Persipura termasuk klub yang bertanding di ISL dan mengundurkan diri dari IPL.
IPL akhirnya hanya diikuti 12 klub dan PSSI memutuskan hanya memanggil atlit dari  kompetisi IPL sebagai tulang punggung TIMNAS. Hingga saat ini PSSI masih belum menurunkan sanksi resmi kepada klub-klub yang bertanding di ISL dibawahh PT. LI dan belum melaporkan secara resmi kepada FIFA. Sehingga FIFA mengeluarkan peringatan agar PSSI segera membereskan masalah ini paling lambat 22 Maret 2012.





   5.     Kesimpulan dan saran



Kesimpulan

Kesimpulan dari permasalahannya adalah para ketua pemimpin haus akan jabatan sebagai ketua PSSI dan merasa yang paling benar jadi sama-sama ingin mengusai persepakbolaan Indonesia.



Saran
        

Dengan mengetahui masalah yang begitu komplek sebaiknya PSSI dan KPSI sebaiknya di bubarkan dan di bentuk pengurusan yang baru dan bersih dari ikut campur politik di persepakbolaan indonesia

1 komentar: