Kamis, 06 Oktober 2011

Definisi Tentang Ilmu dan Pengetahuan

Definisi Ilmu
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm" yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.




Dasar Ilmu

Ada tiga dasar ilmu yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi. Dasar ontologi ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca indera manusia. Jadi masih dalam jangkauan pengalaman manusia atau bersifat empiris. Objek empiris dapat berupa objek material seperti ide-ide, nilai-nilai, tumbuhan, binatang, batu-batuan dan manusia itu sendiri.
Ontologi merupakan salah satu objek lapangan penelitian kefilsafatan yang paling kuno. Untuk memberi arti tentang suatu objek ilmu ada beberapa asumsi yang perlu diperhatikan yaitu asumsi pertama adalah suatu objek bisa dikelompokkan berdasarkan kesamaan bentuk, sifat (substansi), struktur atau komparasi dan kuantitatif asumsi. Asumsi kedua adalah kelestarian relatif artinya ilmu tidak mengalami perubahan dalam periode tertentu (dalam waktu singkat). Asumsi ketiga yaitu determinasi artinya ilmu menganut pola tertentu atau tidak terjadi secara kebetulan.
Epistemologi atau teori pengetahuan yaitu cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan ruang lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
Sebagian ciri yang patut mendapat perhatian dalam epistemologi perkembangan ilmu pada masa modern adalah munculnya pandangan baru mengenai ilmu pengetahuan. Pandangan itu merupakan kritik terhadap pandangan Aristoteles, yaitu bahwa ilmu pengetahuan sempurna tak boleh mencari untung, namun harus bersikap kontemplatif, diganti dengan pandangan bahwa ilmu pengetahuan justru harus mencari untung, artinya dipakai untuk memperkuat kemampuan manusia di bumi ini .
Dasar aksiologi berarti sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh, seberapa besar sumbangan ilmu bagi kebutuhan umat manusia. Dasar aksiologi ini merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia karena dengan ilmu segala keperluan dan kebutuhan manusia menjadi terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah.
Berdasarkan aksiologi, ilmu terlihat jelas bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika. Etika mengandung dua arti yaitu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan manusia dan merupakan suatu predikat yang dipakai untuk membedakan hal-hal, perbuatan-perbuatan atau manusia-manusia lainnya. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan fenomena disekelilingnya.
Syarat-syarat ilmu
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu[4]. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia memiliki dua pengertian, yaitu:

1. Ilmu di artikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang di susun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat di gunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu
2. Ilmu di artikan sebagai pengetahuan atau kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin dan sebagainya, seperti ilmu akhirat, ilmu akhlak, ilmu batin, ilmu sihir, ilmu magic dan sebagainya

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan:
Ilmu adalah merupakan kumpulan pengetahuan yang di susun secara sistematis, dengan metode-metode tertentu.


Karakteristik Ilmu
Menurut Randll dan Buchker (1942) mengemukakan beberapa ciri umum ilmu di antaranya adalah :
1. Hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama
2. hasil ilmu kebenaranya tidak mutlak dan dan bias jadi kekeliruan karma yang menyelidiki adalah manusia
3. ilmu bersifat objektif artinya prosedur kerja atau cara penggunaan metode ilmu tidak tergantung kepada yang menggunakan tidak tergantuk secara pemahaman secara pribadi

Menurut Ernest van den hag mengungkapkan cirri-ciri ilmu adalah :
1. Bersifat rasional, karena hasil dari proses berfikir dengan menggunakan akal (rasio)
2. Bersifat empiris, karma ilmu di peroleh dari dan sekitar pengalaman oleh panca indera
3. Bersifat umum, hasil ilmu dapat di pergunakan oleh manusia tanpa terkecuali
4. bersifat akumulatif, hasil ilmu dapat dipergunakan untuk di jadikan objek penelitian selanjutan



Pengetahuan
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk menindaki.
Menurut Notoatmodjo 2007, Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan. Dalam wikipedia dijelaskan; Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Menurut pendekatan kontruktivistis, pengetahuan bukanlah fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap obyek, pengalaman, maupun lingkungannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia dan sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, diantaranya:
• Pendidikan
• Informasi/Media Massa
• Sosbud dan Ekonomi
• Lingkungan
• Pengalaman
• Usia
• Khususnya dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, terdapat dua jenis utama pengetahuan bila dilihat dari perihal eksplisitasnya:
Jenis Pengetahuan
Pengetahuan Implisit
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip. Pengetahuan diam seseorang biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis ataupun lesan. Kemampuan berbahasa, mendesain, atau mengoperasikan mesin atau alat yang rumit membutuhkan pengetahuan yang tidak selalu bisa tampak secara eksplisit, dan juga tidak sebegitu mudahnya untuk mentransferkannya ke orang lain secara eksplisit.
Contoh sederhana dari pengetahuan implisit adalah kemampuan mengendara sepeda. Pengetahuan umum dari bagaimana mengendara sepeda adalah bahwa agar bisa seimbang, bila sepeda oleh ke kiri, maka arahkan setir ke kanan. Untuk berbelok ke kanan, pertama belokkan dulu setir ke kiri sedikit, lalu ketika sepeda sudah condong ke kenan, belokkan setir ke kanan. Tapi mengetahui itu saja tidak cukup bagi seorang pemula untuk bisa menyetir sepeda.
Seseorang yang memiliki pengetahuan implisit biasanya tidak menyadari bahwa dia sebenarnya memilikinya dan juga bagaimana pengetahuan itu bisa menguntungkan orang lain. Untuk mendapatkannya, memang dibutuhkan pembelajaran dan keterampilan, namun tidak lantas dalam bentuk-bentuk yang tertulis. Pengetahuan implisit seringkali berisi kebiasaan dan budaya yang bahkan kita tidak menyadarinya.
Pengetahuan Eksplisit
Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya. Dia telah diartikulasikan ke dalam bahasa formal dan bisa dengan relatif mudah disebarkan secara luas. Informasi yang tersimpan di ensiklopedia (termasuk Wikipedia) adalah contoh yang bagus dari pengetahuan eksplisit.
Bentuk paling umum dari pengetahuan eksplisit adalah petunjuk penggunaan, prosedur, dan video how-to. Pengetahuan juga bisa termediakan secara audio-visual. Hasil kerja seni dan desain produk juga bisa dipandang sebagai suatu bentuk pengetahuan eksplisit yang merupakan eksternalisasi dari keterampilan, motif dan pengetahuan manusia.
Bagaimana membuat pengetahuan implisit menjadi eksplisit merupakan fungsi utama dari strategi Manajemen Pengetahuan.
Pengetahuan empiris
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Pengetahuan rasionalisme
Pengetahuan rasionalisme adalah pengetahuan yang diperoleh melalui akal budi. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN DALAM DIRI SESEORANG

1. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut .
2. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
3. Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
4. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
5. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup :
• Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.
• Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia.
Arti pengetahuan menurut para ahli – Dengan adanya zaman yang semakin berubah dan ilmu pengetahuan juga berkembang maka sudah saatnya kita coba menggali kedalam diri kita sendiri lalu berani untuk bertanya apa yang sudah kita berikan pada kehidupan ini dari ilmu pengetahuan yang sudah dipelajari. Apakah benar kita sudah belajar? Ataukah kita sebenarnya dibelajarkan? Proses perjalanan waktu dan usia pada diri manusia akan dapat menjawab pertanyaan tersebut. Tanpa kita sadari apapun yang kita peroleh dari kehidupan ini adalah pengalaman yang berarti jika disadari sepenuhnya. Tetapi kadang kita lupa bahwa apa yang kita peroleh itu kita anggap sebagai usaha sendiri, dalam arti tidak ada campur tangan sesuatu yang lain dari diri ini. Maka manusia dengan ketidaktahuannya atau dengan kesombongannya tidak menelusuri asal usul dan arti ilmu pengetahuan itu sendiri. Akibat dari semua ini kita menjadi korban ketidaktahuan dan kesombongan diri sendiri.
Dalam bahasa Jawa terdapat kata Kawruh dan Ngelmu. Kawruh dalam hal ini dapat diartikan sebagai ilmunya pengetahuan, sedangkan Ngelmu adalah pengetahuannya ilmu. Kedua hal ini saling berkaitan satu sama lain, yang berbeda adalah ciri dan caranya. Tetapi mari kita mencoba bersama menggali ciri dan cara dari proses “adanya” sehingga “menjadi” yang dinamakan Ilmu pengetahuan tadi. Dengan pemikiran yang jernih tanpa adanya penolakan ataupun penerimaan yang dapat menimbulkan selisih pendapat atau persamaan pendapat, kita terlebih dulu menyatukan pikiran dan sikap yang sama bahwa kita saat ini sedang “dibelajarkan“. Dengan kerendahan hati kita siap menerima untuk dibelajarkan yang asalnya adalah dari diri kita sendiri. Jika ada penolakan berarti menolak diri kita sendiri. Jika ada penerimaan maka kita menerima diri kita sendiri. Segala sesuatu biarlah terjadi apa adanya. Wallahualam.
Dalam beberapa tahun belakangan ini kita melihat adanya perubahan yang mendasar dari evolusi kesadaran manusia yaitu mencari indentitas dirinya. Maka dimana-mana muncul berbagai macam cara untuk memperoleh apa yang dinamakan ilmu pengetahuan tentang jati diri dan cara memperolehnya. Orang yang membawa ilmu pengetahuan inipun berbeda dalam ciri dan caranya sehingga muncul juga penafsiran yang berbeda tergantung sejauh mana pengertian yang ia diperoleh. Ilmu pengetahuan adalah pengumpulan pengertian tentang suatu hal yang kita dapat karena “tahu”.
Tahu berarti :
- menyerap perangsang indera
- berkesan, dan
- mengerti kesan itu.
Proses dari menerima perangsang indera bisa kita alami melalui :
- Melihat – indera penglihat.
- Mendengar – indera pendengar.
- Mencium – indera pencium.
- Meraba – indera perasa dan.
- Merasa – indera pengecap.
Jadi untuk mengerti adalah suatu peristiwa pikiran, tetapi dasar dari timbulnya pengertian bisa merupakan :
A. Daya kodrat manusia yaitu :
* mengerti karena memikir
* mengerti karena merasa

B. Daya kegaiban Gusti, yaitu :
* mengerti karena terbuka hati.
Indera adalah penerima perangsang, sedangkan pernyataan adalah karya pikiran dan kehendak. Semua pengumpulan pengertian tentang setiap hal yang ada di dunia ini dan pengertian tersebut merupakan hasil dari tahu , maka itu dinamakan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dibagi menjadi 2 macam :
- Ilmu pengetahuan exacta (nyata)
- Ilmu pengetahuan abstrak (tanpa wujud)
Kedua ilmu pengetahuan ini berasal dari penerapan indera. Semua ilmu pengetahuan baik exacta atau yang abstrak ada jalan untuk mempelajarinya yaitu:
- langsung atau tidak dibutuhkan guru,
- banyak atau sedikit dipergunakan buku,
- dasar pelajaran diletakkan pada kecerdasan otak.
Hasil pelajaran dari ilmu pengetahuan exacta atau nyata yaitu pengertian nyata, sedangkan hasil pelajaran dari ilmu pengetahuan abstrak yaitu pengertian rohani. Pengertian nyata tentang hukum-hukum alam dapat menuntun kita menyingkap rahasia alam misalkan tentang bulan, bintang, matahari, planet, atau air, tumbuhan, dll. Tetapi pengertian rohani tidak mampu menuntun kita untuk mengungkap rahasia rohani atau rahasia ketuhanan. Pengertian rohani sifatnya adalah mati sedangkan rahasia ketuhanan adalah rahasia yang sifatnya hidup atau disebut juga “Daya Hidup”. Mengapa kita katakan bahwa pengertian rohani bersifat mati, artinya ilmu pengetahuan abstrak sebatas pengertian rohani dalam diri kita itu tidak bisa tumbuh dan tidak bisa bertambah dengan sendirinya, selain dari diri kita yang berusaha untuk menambahnya dengan :
- banyak membaca
- menambah pelajaran
- mengadakan diskusi dan lain sebagainya.
Semua hasil dari penambahan pengertian rohani berasal dari pemikiran dan semua karya pikiran ialah ilmu pengetahuan yang sifatnya mati, karena itu untuk mempelajari ilmu pengetahuan dibutuhkan guru dan buku. Mempelajari daya hidup dengan ilmu pengetahuan abstrak berarti kita mempergunakan pengertian yang mati untuk mempelajari daya yang hidup. Dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang nyata, kita juga mempergunakan pengertian yang mati tetapi untuk hal yang sifatnya juga mati, dan merupakan fakta nyata yang bisa diserap, dipikir, dan dikongklusi. Dengan cara berpikir demikian dapat membawa kita maju dalam ilmu pengetahuan yang dipelajari. Dalam mempergunakan pengertian mati untuk mempelajari daya hidup yang tanpa wujud kita tidak menemukan fakta nyata lahiriyah guna bahan pencerapan, perbandingan dan pemikiran. Tiap kongklusi yang diambil dengan kecerdasan otak tentu hanya dikira-kira, dan tidak berdasarkan fakta nyata. Maka sebab itulah pengertian rohani terhadap daya hidup sifatnya adalah mati. Dengan kecerdasan otak saja, kita tidak bisa mempelajari daya hidup apalagi tanpa guru atau tanpa buku. Jika kita melihat ilmu ketuhanan sebagai ilmu pengetahuan berpijak dari percaya akan adanya Tuhan. Seandainya kepercayaan akan adanya Tuhan itu tidak ada, maka ilmu pengetahuan dengan sendirinya tidak ada juga. Maka untuk mempelajari ilmu pengetahuan tentang ketuhanan kita tidak diharuskan untuk percaya bahwa Tuhan itu ada. Misalkan seorang atheis juga bisa mempelajari ilmu pengetahuan ketuhanan karena ilmu pengetahuan seperti yang telah kita bahas sebelumnya berproses dari panca indera sampai pada otak hingga timbul pengertian-pengertian hasil dari ilmu pengetahuan yang kita pelajari.
Demikian sedikit ringkasan dari apa yang kita sebut “Ilmu Pengetahuan“ agar kita juga mengerti dan merobah sejenak pola pikir tentang arti dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Inilah yang disebut dalam bahasa jawa, Kawruh yaitu “Tuman duking weruh” atau penerapan indera dan kecerdasan otak. Setelah kita mengerti tentang Ilmu pengetahuan atau kawruh itu tadi maka kita akan beranjak pada proses yang selanjutnya yang dinamakan Ngelmu atau bisa diartikan Pengetahuannya Ilmu agar mudah diserap oleh panca indera kita. Marilah kita persiapkan diri kita untuk “dibelajarkan” tentang proses dari apa yang disebut Ngelmu itu. Pengetahuannya ilmu disini adalah mengenai apa yang disebut “Daya hidup”. Ngelmu dalam arti suatu cara untuk mendalami ilmu pengetahuan tentang daya hidup. Dari daya hidup inilah adanya tuntunan dan pengertian dimana daya hidup itu sendiri ingin dimengerti dan tetap dibiarkan hidup. Daya hidup yang ingin dimengerti itulah yang akan jadi guru dan buku yang dapat terjamin keabsahannya. Kalau daya yang kita hidupi itu memang bersumber dari daya hidup, sudah selayaknya kalau dapat menghidupi kita dengan pengertian-pengertian tentang kehidupan.
Seperti awalnya mari kita samakan pikiran dan sikap kita untuk “dibelajarkan” tentang cara mendalami ilmu pengetahuan dari daya hidup. Dalam bahasa jawa adalah ngelmu atau bahasa Indonesia umumnya ada istilah menuntut ilmu. Begitu banyak hal yang kita dengar tentang orang yang menuntut ilmu ini dan itu yang pada akhirnya bagaimana manusia itu sendiri berpijak pada apa yang menjadi pilihan dan keyakinannya dan tanggung jawab apa yang telah dia lakukan setelah dia mendapatkan hasil dari ngelmu itu. Apakah manusia itu sendiri menyadari daya hidup yang dipakainya menghasilkan suatu daya kerja yang bermanfaat untuk dirinya? Atau hanya sekedar ikut-ikutan tanpa mengerti terlebih dahulu? kembali lagi pada diri manusianya.
Untuk lebih jelasnya ngelmu adalah cara untuk mendalami pengetahuan tentang daya hidup. Karena daya hidup akan bekerja sesuai dengan fungsinya yang disebut daya kerja yang dihidupkan oleh manusia sendiri. Sumber asalnya dari daya hidup di dalam diri manusia. Ngelmu dibedakan dalam 3 macam menurut daya kerja yang dipakai, yaitu :
- Mengikuti daya kerja : Setan atau roh.
Tujuan : Kepuasan hidup semata.
Umpama : Tenung, Santet, prewangan dll.
- Mengikuti daya kerja : Sukma manusia
Tujuan : Keutamaan hidup.
Umpama : Pencak silat, Sedulur papat lima pancer dll.
- Mengikuti daya kerja : Daya asal.
Tujuan : Kesempurnaan jiwa.
Umpama : – Ilmu kesukmaan
: – Ilmu kamoksaan.
Maka disini kita akan ikuti adalah daya kerja yang bersumber dari daya asal serta tujuannya adalah kesempurnaan jiwa. Seperti seorang anak yang ingin mengerti ilmu pasti, tidak bisa seketika belajar aljabar atau ilmu ukur, tetapi harus mulai dengan sendi hitungan. Demikian pula pandangan rohani kita dalam hidup berngelmu. Pengertian rohani mengada dalam diri kita karena terbukanya hati tehadap kekekalan. Pengertian ini kita terima bertahap sesuai dengan hidup berngelmu yang kita tekadkan. Tidak ada insan yang mampu menerima pengertian tentang kekekalan dengan sekaligus. Karena kemampuan berpikir dan kemampuan merasa manusia itu ada batasnya.
Manusia itu pada dasarnya tidak bisa memikirkan tentang sesuatu yang di dunia ini tidak ada. Maka dengan sendirinya hidup berngelmu tidak akan mempunyai pengertian tentang soal rohani kalau belum di beri karunia pengertian, karena dalam hidup berngelmu tidak dikenal guru dan buku. Selama kita masih menghayati hidup berngelmu maka kita berarti masih ada dalam sendi hitungan rohani. Umpama sebatang pohon tidak akan langsung menjadi besar dan menghasilkan buah, karena segala sesuatu minta waktu untuk pertumbuhannya. Begitu juga dengan manusia yang minta waktu sesuai dengan kedewasaan pikirnya. Dengan cara belajar yang demikian itu, maka sebagian besar dari pengertian rohani yang kita dapatkan tidak berasal dari pemikiran kita tapi dari daya hidup itu sendiri. Karenanya pengertian yang diperoleh dari hidup berngelmu datang dengan sendirinya tanpa adanya usaha pemikiran tidak dinamakan pengertian rohani tapi terang rohani.
Terang rohani berasal dari daya hidup, bukan dari pikiran manusia. Terang rohani ialah pengertian hidup, pengertian yang mampu membimbing semua peminatnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari ilmu pengetahuan didapat pengertian rohani yang sifatnya mati sedangkan dari ngelmu didapat terang rohani yang sifatnya hidup. Karena terang rohani itu hidup, artinya dengan sendirinya akan tumbuh sesuai dengan tekad hidup kita. Untuk mempelajari daya hidup dengan berngelmu kita tidak perlu banyak membaca, mencari pelajaran atau mengadakan diskusi dll, karena daya hidup yang kita ikuti daya kerjaNya ialah tuntunan kita, pelajaran kita, nasehat kita dll. Didalam hidup berngelmu daya hidup yang diikuti daya kerjaNya tidak dimatikan, supaya senantiasa menjadi pengganti guru dan buku yang selama ini kita pelajari, contohnya buku filsafat atau buku tentang pengalaman rohani orang lain. Ngelmu kesempurnaan berpijak dari kenyataan adanya daya gaib didalam kehidupan yang gumelar, tanpa adanya daya gaib ini, maka ngelmu kasempurnaan tidak akan ada. Seorang yang atheis bisa mempelajari ilmu ketuhanan melalui pengetahuan atau kawruh tapi dia tidak bisa mempelajari dengan ngelmu, karena kita akan mengikuti daya kerjaNya. Ngelmu bukan merupakan soal yang dapat dicapai dengan kecerdasan otak, tetapi dengan penyerahan diri total.



Menurut pendapat saya
Ilmu adalah sesuatu yg didapat dengan belajar Pengetahuan adalah sesuatu yg di dapat tanpa harus belajar

Sumber:
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://duniabaca.com/definisi-pengetahuan-serta-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengetahuan.html
http://mengenalduniasosial.blogspot.com/2010/10/menganalisa-perbedaan-ilmu-dan.html
http://www.membuatblog.web.id/2010/09/arti-pengetahuan-menurut-para-ahli.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar